Sabtu, 20 Oktober 2012

Bukti Ritual Mengerikan Suku Aztec Ditemukan


Bukti Ritual Mengerikan Suku Aztec Ditemukan

Penemuan 50 tengkorak dan 250 lebih tulang rahang di Templo Mayor, Meksiko, sebagai bukti suku Aztec memiliki ritual brutal yang mengerikan.

aztec,maya,kalenderKalender suku Aztec. (Thinkstockphoto)
Arkeolog menemukan 50 tengkorak dan 250 lebih tulang rahang di Templo Mayor yang terletak Tenochtitlan (Kota Meksiko modern). Penemuan ini sebagai bukti yang menguatkan dugaan bahwa suku Aztec memiliki ritual brutal yang mengerikan.
Tengkorak-tengkorak ini ditemukan di bawah platform yang disebut "cuauhxicalco," biasa digunakan untuk acara pengurbanan. Usia tengkorak ini diperkirakan lebih dari 500 tahun dan merupakan jumlah tumbal terbanyak yang pernah ditemukan.
Suku Aztec menggunakannya untuk melakukan ritual persembahan kepada Mictlantecuhtli, dewa kematian. 50 tengkorak digali di beberapa tempat yang berbeda. 45 tengkorak ditemukan tergeletak di atas batu, sedangkan lima lainnya terkubur di bawah batu.
Masing-masing dari lima tengkorak yang terkubur memiliki karakteristik bentuk yang sama, yaitu terdapat lubang di kedua sisinya. Ini menunjukkan bahwa tengkorak tersebut pernah digantung dan dijajarkan di tzompantli. Tzompantli adalah rak tengkorak sejenis rak kayu yang digunakan untuk menampilkan tengkorak manusia ke muka umum di dekat kuil.
Raul Barrera seorang arkeolog dari Meksiko National Institute of Anthropology and History menyatakan, tengkorak-tengkorak ini milik pria dan wanita dengan usia berkisar antara 20 hingga 35 tahun. Beberapa mungkin pernah digali dari situs lain dan kemudian dikuburkan kembali di sana.
Batu untuk pengurbanan ini nampak seperti nisan abu-abu. Bertinggi sekitar 45 sentimeter, panjang sekitar 36-43 sentimenter, dan tebal sekitar tujuh sentimeter. Penemuan ini mengindikasikan cara baru suku Aztec menggunakan tengkorak sebagai bagian dari ritual mereka. Sebab, selama ini suku Aztec diketahui memiliki ritual pengorbanan manusia dengan cara mengambil jantung korban.
"Biasanya orang yang tewas pada batu ini dengan cara dibuka dadanya dan jantungnya ditarik keluar," kata Barrera.


(Umi Rasmi Sumber: Discovery News)

Ditemukan, Struktur Batu Berbentuk Rusa Raksasa


Ditemukan, Struktur Batu Berbentuk Rusa Raksasa

Motif raksasa dari batu ini membentang sepanjang 275 meter. Mulai dari titik terjauhnya di arah barat laut hingga tenggara.

zjuratkul,ural,rusia,geoglyphGeoglyph berbentuk rusa di atas tanah Rusia, terlihat dalam garis putih tipis, terletak di dekat Danau Zjuratkul, di Pegunungan Ural (Google Earth)
Seorang pria bernama Alexander Shestakov secara tidak sengaja menemukan motif raksasa yang terbuat dari batu (geoglyph) berbentuk rusa di atas tanah Rusia. Penemuan ini kemudian diteruskan ke para ilmuwan yang akhirnya berujung pada ekskavasi yang dipimpin Stanislav Grigoriev dari Russian Academy of Sciences Institute of History & Archaeology.
Motif raksasa ini berlokasi di dekat Danau Zjuratkul, di Pegunungan Ural, utara Kazakhstan. Bentuknya mirip rusa dengan moncong, empat kaki, dan dua tanduk. Bahkan imaji satelit dari Google Earth di tahun 2007 menunjukkan adanya ekor. Namun, bentuk ini semakin tidak jelas di foto-foto terakhir.
Tanpa menghitung adanya ekor, motif raksasa dari batu ini membentang sepanjang 275 meter. Mulai dari titik terjauhnya di arah barat laut hingga tenggara. Bentangan ini sama dengan dua kali luas lapangan American football. Motif ini menghadap ke utara dan bisa terlihat dari punggungan bukit terdekat.
"Motif ini terlihat berwarna putih dan sedikit bersinar jika dibandingkan dengan latar belakang rerumputan hijau," tulis Grigoriev dan Nikolai Menshenin, dari State Centre for Monument Protection, dalam jurnal Antiquity seperti dilansir Kamis (11/10).
Penelitian mengindikasikan jika geoglyph ini adalah produk dari kebudayaan megalitik. Selain itu, tim yang dipimpin Grigoriev menemukan bahwa motif tersebut sangatlah rumit.
Namun, tidak dilakukan ekskavasi lebih ke bagian dalam geoglyph ini karena ditakutkan akan merusak motif tersebut. Ditambahkan pula jika geoglyph ini juga bukan yang pertama di wilayah Ural, karena ditemukan pula ratusan situs megalitik lainnya di lokasi yang berdekatan.
(Zika Zakiya. Sumber: Live Science)

Bukti Pertama Lokasi Julius Caesar Ditusuk Mati


Bukti Pertama Lokasi Julius Caesar Ditusuk Mati

Selama ini, tragedi kematian Julius Caesar hanya berupa teks klasik tanpa ada bukti apa pun.

torre argentina,roma,italia,julius caesarLokasi arkeologi di Torre Argentina, Roma, Italia. Ahli arkeologi dari CSIC mengklaim menemukan bukti pertama penusukan Julius Caesar di tempat ini. (Thinkstockphoto).
Beberapa pakar arkeologi dari Spanish National Research Council (CSIC) mengklaim menemukan bukti pertama lokasi di mana Julius Caesar tewas ditusuk.
Caesar, pemimpin karismatik Roma, selama ini diketahui tewas ditusuk oleh rival politiknya di Senat pada 15 Maret Sebelum Masehi (SM). Namun, pengetahuan itu selama ini hanya berupa teks klasik tanpa ada bukti apa pun. Kini, tragedi tersebut bisa dibeberkan dengan fakta arkeologi yang ditemukan.
Arkeolog menggali struktur beton dengan lebar dan tinggi 3 meter x 2 meter di dasar Curia (teater) of Pompey, Torre Argentina, Roma, Italia. Lokasi ini disebutkan dalam berbagai literatur sebagai tempat terjadinya penusukan. Struktur ini diduga dibangun oleh Augustus, anak angkat sekaligus penerus Caesar, sebagai bentuk kecaman terhadap pembunuhannya. Struktur inilah yang akhirnya jadi kunci penemuan para arkeolog.
Mereka menyimpulkan bahwa Caesar ditusuk saat sedang duduk memimpin pertemuan dengan anggota Senat. Lokasi tepatnya penusukan tertutup dengan struktur empat dinding beton.
"Kita selama ini tahu Julius Caesar dibunuh di Curia of Pompey pada 15 Maret 44 SM lewat teks klasik yang diwariskan turun-temurun. Tapi selama ini belum ada bukti material atasnya," ujar Antonio Monterroso, salah satu peneliti dari CSIC. Tragedi penusukan Caesar, tambah Monterroso, biasanya dicitrakan dalam lukisan sejarah atau pun film.
Literatur klasik juga menyebutkan, tiga hari pasca pembunuhan, Curia ditutup dan dijadikan kuil khusus untuk Caesar. Untuk mempelajari hubungan antara bangunan yang ada di sekitar komplek penusukan dengan apa yang coba digambarkannya, para arkeolog turut mempelajari beberapa bangunan lain. Salah satunya Portico of the Hundred Columns atau biasa dikenal dengan nama Hecatostylon.
"Sangat menarik, dalam indera sipil dan masyarakat, bahwa ribuan orang saat ini naik bus dan trem tepat di sebelah tempat Julius Caesar ditusuk 2.056 tahun lalu," kata Monterroso.
(Zika Zakiya. Sumber: Live Science, International Business Time)